Amerika Serikat Nyatakan Pilpres Nikaragua 2021 Kehilangan Kredibilitas

WASHINGTON DC, BUANAtoday.com – Luar Negeri AS Antony Blinken buka suara soal penangkapan sejumlah tokoh oposisi yang dilakukan pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega jelang pemilihan presiden yang akan digelar pada November, yang menurutnya sudah kehilangan kredibilitas.

Dalam pernyataannya Blinken mengatakan, pasangan Ortega dan istrinya Rosario Murillo, yang memegang posisi wakil presiden, telah melakukan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan.

Salah satunya dengan menangkapi sejumlah politisi saingan yang berpotensi mengalahkannya di pemilihan presiden.

“Amerika Serikat memandang tindakan otoriter itu sangat tidak demokratis yang dilakukan oleh rezim – didorong oleh ketakutan Ortega akan kalah dalam pemilihan – sebagai pukulan terakhir terhadap prospek Nikaragua untuk pemilihan yang bebas dan adil,” kata Blinken, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/8/2021).

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken/Net

“Pemilihan presiden negara Amerika Tengah pada November telah kehilangan semua kredibilitas”, kata Blinken.

Pernyataan Blinken datang tak lama setelah polisi Nikaragua menempatkan politisi oposisi Berenice Quezada di bawah tahanan rumah pada Rabu pekan lalu, menuduhnya menghasut kebencian dan kekerasan.

Seorang mantan ratu kecantikan yang kini menjadi kritikus Ortega, Quezada, minggu lalu ditunjuk oleh Aliansi Warga untuk Partai Liberty, atau ACXL, untuk menjadi pasangan calon presiden bagi Oscar Sobalvarro.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Ortega – mantan gerilyawan Marxis – telah berulang kali menahan musuh politik, termasuk hingga saat ini tujuh calon presiden ditambah beberapa lusin tokoh oposisi lainnya. Banyak yang dituduh merusak kemerdekaan dan kedaulatan Nikaragua, dan dilarang mencalonkan diri.

AS sendiri telah bergerak untuk menanggapi tindakan keras Ortega yang berniat mencalonkan diri untuk masa jabatan keempatnya, dengan memberlakukan pembatasan visa pada 50 kerabat pejabat Nikaragua, termasuk anggota keluarga anggota parlemen, jaksa dan hakim pada Jumat lalu. 

Sumber: RMOL.ID